Apa itu SRAM (Memori Akses Acak Statis)?

SRAM singkatan dari Memori Akses Acak Statis. Ini mengacu pada RAM atau Random Access Memory, tepatnya jenis yang menggunakan arsitektur tertentu. SRAM menggunakan sirkuit latching, juga disebut flip-flop, untuk menyimpan bit data dalam selnya. SRAM, seperti DRAM, adalah jenis memori yang mudah menguap, sehingga data yang disimpan akan hilang jika daya secara sukarela (atau tanpa sadar) memotong. Tidak seperti DRAM, tidak perlu diperbarui secara teratur untuk menyimpan informasinya.

Tidak seperti DRAM, di mana sel hanya memiliki dua status – 0 dan 1 – SRAM memiliki tiga bentuk. Siaga, membaca, dan menulis adalah keadaan yang bisa mereka jalani. Dalam hal mode siaga atau siaga, itu tidak aktif melakukan apa pun. Dalam keadaan membaca, sel SRAM akan memberikan isinya ke proses apa pun yang memintanya. Tidak mengherankan, dalam status penulisannya, ia akan merekam informasi yang diberikan padanya dalam ruang bit yang tersedia.

Dimana Digunakan?

Terutama, Anda akan menemukan SRAM digunakan di bagian CPU PC, seperti cache dan register internal. Kecepatannya yang tinggi adalah faktor kunci dalam menjadikannya pilihan yang baik untuk penggunaan ini. Jarang ditemukan SRAM yang digunakan untuk memori utama komputer (

bagian yang umumnya disebut sebagai RAM). Ini mahal dan tidak seefisien ruang seperti DRAM.

Arsitektur SRAM sedikit berbeda dari DRAM – di mana DRAM hanya menggunakan dua elemen, SRAM memiliki enam transistor per sel memori. Mereka mengambil lebih banyak ruang, sehingga sel memori tidak sepadat per inci persegi. Sulit untuk membuat jumlah RAM yang lebih besar dari sel SRAM.

Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Seperti DRAM, SRAM juga merupakan jenis memori yang mudah menguap. Informasi hilang saat daya tertutup, meskipun SRAM masih dapat menyimpan beberapa informasi – ini disebut remanensi data. Ini dapat menyebabkan bit data tetap tertinggal bahkan setelah dihapus (sengaja atau tidak sengaja). Namun, ini adalah efek samping daripada fungsi yang dimaksudkan. Aspek inti dari SRAM adalah akses datanya yang sederhana tanpa memerlukan rangkaian penyegaran.

Meskipun itu merupakan keuntungan, secara keseluruhan, sel SRAM lebih mahal untuk dibuat – dan, seperti yang disebutkan, membutuhkan lebih banyak ruang. Selama operasi baca dan tulis, sel mengkonsumsi lebih banyak daya daripada yang lain – namun itu diimbangi oleh kurangnya kebutuhan akan sirkuit penyegaran yang dimiliki DRAM.

Kesimpulan

SRAM adalah singkatan dari Static Random Access Memory. Seperti bentuk RAM lainnya, SRAM bersifat volatil, artinya ia kehilangan data yang dimilikinya saat kehilangan daya. Kata static dalam namanya menunjukkan bahwa SRAM tidak perlu di-refresh secara teratur seperti halnya DRAM. SRAM biasanya digunakan dalam cache CPU. Bagikan pemikiran Anda di komentar di bawah.