Dengan kemajuan teknologi muncul kebutuhan yang lebih besar untuk efisiensi di tempat kerja. Trik spreadsheet dasar seperti rumus, tabel, dan filter di Google Spreadsheet tidak dapat membantu Anda terlalu jauh. Meskipun keterampilan ini masih penting untuk diketahui, mereka dengan cepat menjadi agak ketinggalan jaman.
Produksi di tempat kerja benar-benar menuntut sesuatu yang lebih dari sekadar efisiensi. Ini menuntut otomatisasi — itu menuntut makro.
Pentingnya Otomatisasi
Otomasi tidak hanya digunakan dalam manufaktur atau penelitian. Ini juga semakin banyak digunakan dalam aplikasi spreadsheet (Microsoft Excel, Google Sheets, Libre Calc) untuk tugas yang dibantu perangkat lunak. Otomasi adalah pemangsa tugas-tugas kasar dan berulang, dan pekerjaan kantor penuh dengan makanan ini.
Alih-alih melelahkan jari dan mata kita dengan pukulan keyboard yang berulang, yang harus kita lakukan hanyalah menetapkan beberapa aturan dan membiarkan sisanya untuk otomatisasi. Sekarang, kita bebas menggunakan otak kita untuk menganalisis anomali di titik data, mencari penyebab, mencari solusi, atau merencanakan acara penting.
Bentuk utama otomatisasi yang digunakan dalam perangkat lunak spreadsheet disebut makro.
Google Spreadsheet
Lewatlah sudah hari-hari monopoli perangkat lunak Microsoft Excel pada spreadsheet. Dengan pintu masuk yang eksplosif ke dunia entri data oleh Google, Google Sheets memperkenalkan perangkat lunak spreadsheet yang baru.
Google Sheets adalah perangkat lunak spreadsheet, terutama digunakan untuk menghitung dan merumuskan kumpulan data. Google Spreadsheet berfokus pada portabilitas, membuat aplikasi webnya lebih baik dan lebih mudah diakses daripada perangkat lunak desktop standar. Google Spreadsheet dapat dengan mudah diakses oleh orang-orang tertentu untuk kolaborasi atau tampilan kerja yang lebih efisien. Perangkat lunak ini juga cocok untuk menggabungkan makro.
Makro
Makro, dari kata Yunani makros, langsung diterjemahkan menjadi "panjang/besar." Dalam bahasa komputer, makro berarti sekumpulan instruksi yang dapat diulang dan dirancang untuk melakukan tugas tertentu. Bahkan membuat makro sederhana dapat menghemat waktu dan tenaga yang berharga pada proyek Anda. Semakin rumit makro, semakin banyak waktu dan usaha yang Anda hemat.
Di Google Spreadsheet, Anda dapat menyiapkan makro menggunakan salah satu dari dua metode.
1. Perekaman Makro
Metode ini adalah yang paling sederhana. Ini bekerja dengan baik untuk rangkaian instruksi sederhana. Semakin besar datanya, semakin sedikit metode ini yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Metode perekaman makro sebagian besar ditujukan untuk pengguna pemula seperti mahasiswa dan pemilik usaha kecil. Berikut adalah contoh dasar yang dapat diterapkan untuk mengotomatisasi pemformatan.
- Untuk membuka Google Spreadsheet, buka docs.google.com/spreadsheets.
- Pergi ke Alat > Makro > Rekam Makro.
- tekan Ctrl + B (berani).
- tekan Ctrl + I (miring).
- Atur warna Teks menjadi merah.
- Atur ukuran font menjadi 18.
- Pastikan referensi disetel ke Relatif.
- tekan Menyimpan.
- Ketikkan nama untuk makro, dan atur nomor pintasannya. Anda hanya dapat memasukkan hingga 10 makro.
Untuk menjalankan makro, tekan Ctrl + Alt + Shift + (nomor yang dipilih). Ini akan memformat teks di dalam sel yang dipilih tebal, miring, merah, dan ukuran diatur ke 18.
Pikirkan merekam makro seperti merekam perintah yang akan Anda masukkan ke komputer untuk menyelesaikan tugas tertentu. Saat Anda mengaktifkan makro, itu hanya mereplikasi urutan perintah tersebut sekaligus.
2. Menulis Skrip
Menulis Script lebih dapat diandalkan, tepat, dan kuat. Namun, butuh latihan untuk belajar. Metode ini ditujukan untuk pengguna tingkat lanjut yang bekerja dengan kumpulan data besar, misalnya, Analis Data dan Manajer Proyek yang menginginkan presisi seperti laser dan bekerja secepat mungkin.
- Untuk membuka spreadsheet, buka docs.google.com/spreadsheets.
- Pergi ke Alat > Editor Skrip.
- Di bawah /** @OnlyCurrentDoc */, rekatkan:
fungsi FormatTeks() { var spreadsheet = SpreadsheetApp.getActive();spreadsheet.getActiveRangeList().setFontWeight('bold')
.setFontStyle('miring')
.setFontColor('#ff0000')
.setFontSize (18);
};
- tekan Ctrl + S untuk menyimpan skrip.
- Pergi ke Alat > Makro > Kelola Makro.
- Setel nomor pintasan untuk skrip yang Anda simpan.
Hasilnya akan terlihat seperti ini:
Untuk menjalankan makro, cukup tekan Ctrl + Alt + Shift + (nomor yang dipilih). Atau Anda dapat menavigasi ke Alat > Makro > (Nama makro) untuk mengeksekusi secara manual.
Script di atas melakukan hal yang persis sama dengan metode record macro. Ini hanya sebagian kecil dari apa yang dapat Anda lakukan dengan skrip makro.
Kesimpulan
Pada dasarnya, Google Sheets adalah aplikasi spreadsheet berbasis online yang dikembangkan oleh Google. Macro adalah alat yang ampuh untuk otomatisasi spreadsheet. Jadi masuk akal jika Anda menggabungkan keduanya, itu meningkatkan efisiensi kerja secara dramatis. Ini tentu akan membantu Anda memenuhi tuntutan lingkungan kerja berbasis teknologi yang terus berkembang dan memberi Anda keuntungan di kantor.