Masalah produksi dapat menunda chipset 3nm Samsung, dan juga dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat memproduksi secara massal dalam jumlah yang cukup.
Chipset Samsung mendapat kecaman pada generasi ini karena masalah pada keduanya Qualcomm Snapdragon 8 Generasi 1 (diproduksi oleh Samsung) dan Exynos 2200. Ada desas-desus bahwa hasil Samsung (jumlah chip yang benar-benar dapat digunakan dari proses produksi) sangat rendah, dan sepertinya keadaan juga tidak akan menjadi lebih baik. Seperti laporan baru dari publikasi Korea Selatan Pos Bisnis menyarankan. Chip 3nm Samsung rupanya terkendala masalah produksi.
Menurut laporan tersebut, imbal hasil Samsung sangat buruk untuk chip 3nmnya sehingga Samsung tidak akan memproduksi chip untuk perusahaan lain, dan hanya akan fokus memproduksi chipnya sendiri tahun ini. Chip 3nm generasi berikutnya diperkirakan akan diproduksi untuk perusahaan lain pada tahun 2023. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa meskipun perusahaan mengalami masalah dengan produksi, terdapat peningkatan kinerja sebesar 35%. jumlah daya yang sama jika dibandingkan dengan 4nm, dan pengurangan daya hingga 50% saat mengeluarkan jenis yang sama pertunjukan.
Namun, ada masalah besar lainnya juga. Karena masalah hasil yang disebutkan di atas, terdapat penundaan dalam produksi massal chip 3nm perusahaan. Ini berarti mungkin akan terjadi kekurangan perangkat apa pun yang akan ditenagai oleh chipset tersebut, karena Samsung tidak akan mampu mengeluarkan chipset tersebut dengan cukup cepat. Tampaknya pesaing terbesar Samsung dalam fabrikasi chip seluler, TSMC, juga menghadapi masalah hasil dengan teknologi FinFET-nya.
Samsung dan TSMC diperkirakan akan beralih ke produksi 2nm pada tahun 2025, dengan Intel berencana untuk memulai produksi 20A (2nm) pada tahun 2024. Intel juga berencana untuk mulai memproduksi chip 1,8nm pada akhir tahun 2024.
Sumber: Pos Bisnis
Melalui: SamMobile